Translate

Jumat, 17 Januari 2014

Mengenang Uni Soviet, Negara Adi Kuasa yang Telah Binasa

1356376411724504503
peta wilayah Uni Soviet

Nama resmi negara tersebut dalam bahasa Inggris adalah Union of Soviet Socialist Republics ( USSR ) sering juga disebut Soviet Union. Sebelum tahun 90an, kalau sering lihat tulisan CCCP pada kostum atlet yang bertanding di Olimpiade atau pemain tim nasional sepakbola , itu adalah singkatan negara USSR dalam bahasa Rusia. Ya, Rusia adalah negara ‘induk’ yang membentuk Uni Soviet selain beberapa negara lain di Eropa Timur, Kaukasus dan Asia Tengah.
Kekalahan perang Rusia pada Perang Dunia I yang membawa dampak kekacauan ekonomi, sosial dan politik serta menguatnya Partai Komunis menjadi latar belakang terbentuknya negara ini. Revolusi Oktober 1917 yang dilancarkan kaum Bolshevik  yang dimotori para buruh (proletar) berpaham komunis  berhasil menumbangkan sistem monarki dibawah Tsar Nicholas II, kaisar terakhir kekaisaran Rusia. Dilanjutkan Perang Sipil antara Tentara Merah ( terdiri dari buruh dan petani ) yang dibentuk kaum Bolshevik melawan Tentara Putih yang merupakan kaum Nasionalis Rusia yang merupakan sisa sisa kekuatan Tsar. Perang Sipil berakhir dimenangkan kaum Bolshevik dan membentuk negara baru Uni Soviet pada Desember 1922. Pemimpin kaum Bolshevik, Vladimir Lenin menjadi pemimpin pertama Uni Soviet yang memerintah dari tahun 1922 - 1924. Jika Karl Marx adalah seorang penggagas komunisme maka Lenin adalah orang pertama yang mampu menerapkannya sebagai landasan bernegara. Pada masa Uni Sovyet kepala pemerintahan adalah juga pemimpin Partai Komunis ( biasanya Sekjen ) dan kekuasaannya cenderung absolut dan otoriter. Pada masanya, Lenin mengubah nama kota terindah yang merupakan kota terbesar kedua setelah Moskow yaitu Saint Petersburg - sempat bernama Petrograd - menjadi Leningrad ( artinya kota Lenin ). Setelah Uni Sovyet bubar pada tahun 90an nama Saint Petersburg di pakai lagi hingga kini.
Leon Trotsky, orang kepercayaan Lenin sempat menjadi pemimpin sebentar sepeninggal Lenin pada tahun 1924 sebelum disingkirkan oleh intrik politik dalam internal partai komunis yang dimotori oleh Joseph Stalin. Joseph Stalin, seorang pria dari Georgia merupakan pemimpin Uni Sovyet paling lama sekaligus di masa dia Uni Sovyet mengalami masa suram sekaligus ‘kegemilangan’. Musibah kelaparan dikarenakan kebijakan pertanian yang salah, kontrol negara yang sangat represif melalui polisi rahasia NKVD hingga kegemilangan dalam Perang Dunia II. Stalin adalah pemimpin Sovyet paling berlumur darah. Korbannya bukan hanya rakyatnya sendiri bahkan rival politik di internal Partai Komunis tak luput dari kekejamannya. Tak mau kalah dengan Lenin dia mengubah nama kota industri Volgograd menjadi Stalingrad ( kota Stalin ). Kelak setelah Stalin meninggal di tahun 1953 dan dengan adanya gerakan de-Stalinasi namanya kembali jadi Volgograd ( kota ditepi sungai Volga ). Kota ini dikenal pada peristiwa ‘ The Battle of Stalingrad ‘ pertempuran paling sengit pada masa PD II dimana pasukan Nazi Jerman mengalami kekalahan pertama dan terbesar. Kekalahan yang menghancurkan mitos tentara Nazi Jerman tak terkalahkan dan menjadi titik balik PD II karena setelah itu Tentara Merah terus merangsek maju ke barat hingga menduduki Berlin, ibukota Jerman.
Pasca PD II, Uni Sovyet menduduki negara negara Baltik dan menjadikan negara negara Eropa Timur taklukan sebagai negara satelitnya dengan kontrol yang ketat dan memaksakan paham komunis/sosialisme sebagai ideologi negara. Dan mulailah dunia mengalami apa yang disebut Perang Dingin.
Perang Dingin dimulai pasca PD II antara blok Barat yang dimotori Amerika Serikat, Inggris dan sekutunya melawan blok Timur dimana Uni Sovyet dan Eropa Timur sebagai sekutunya. Blok Barat membentuk NATO ( Pakta Pertahanan Atlantik Utara ) sedangkan blok Timur membentuk Pakta Warsawa. Pertarungan sekaligus melibatkan ideologi demokrasi - kapitalisme melawan komunis - sosialisme. Dimulailah era perlombaan senjata nuklir, perlombaan ke ruang angkasa hingga berebut pengaruh di dunia ketiga termasuk Indonesia.
Pada tahun 60an walaupun Indonesia tergabung dalam gerakan non blok namun lebih mesra dengan blok Timur. Mungkin pilihan ini didasari karena Indonesia sedang dalam upaya pembebasan Irian Barat melawan Belanda dan konfrontasi dengan Malaysia yang didukung Inggris. Praktis keduanya didukung blok Barat sehingga Bung Karno menjalin aliansi dengan Nikita Kruschev - pengganti Stalin - karena Presiden AS John F Kennedy menolak memberikan bantuan militer ke Indonesia. Keberadaan Partai Komunis Indonesia tidak bisa dilepaskan dari aliansi ini. Bantuan persenjataan dari Uni Sovyet membuat Indonesia menjadi kekuatan militer terbesar di belahan bumi selatan. Bayangkan AL kita sudah mengoperasikan kapal selam yang ikut Operasi Mandala membebaskan Irian Barat. Angkatan Udara dilengkapi dengan pesawat temput tercanggih saat itu MIG buatan Sovyet. Namun intrik politik dalam negeri di tahun 65-66 mengakhiri kemesraan Indonesia dengan Uni Sovyet ( dan China ). Indonesia menjadi ajang berebut pengaruh antara blok Barat dan Timur. Ditengarai ada peran CIA dalam prahara politik tahun 1965-1966. Dan sejak orde Baru, Presiden Suharto lebih bersahabat dengan blok Barat meski Indonesia tetap Non Blok. Hal ini berpengaruh pada beberapa mahasiswa Indonesia yang tengah belajar di negara blok Timur tidak bisa pulang karena dihentikan bea siswanya dan cenderung dicap komunis. Monumen peninggalan kerja sama Indonesia - Uni Sovyet yang masih kokoh berdiri adalah Stadion Gelora Bung Karno yang arsitekturnya sama persis dengan Stadion Luzhniki di Moskow. Sementara karena desakan Bung Karno pemerintah Uni Soviet memugar komplek pemakaman ulama Islam Imam Bukhori di kota Bukhara, Uzbekistan yang sebelumnya dibiarkan tidak terawat oleh penguasa Komunis setempat.
Pada masa perang dingin meski tidak ada kontak fisik langsung antara Uni Sovyet dan AS dan sekutunya namun mereka selalu terlibat pada beberapa perang di negara lain dengan menyuplai senjata bahkan tentara. Perang Korea di awal tahun 50an yg memecah Korea jadi dua negara dan masih panas hingga kini. Jika AS tidak menurunkan tentaranya hampir pasti seluruh Korea jatuh ke tangan Komunis. Kemudian pada tahun 1961 dunia di ambang Perang Nuklir dipicu oleh pengiriman rudal Soviet ke Kuba sebagai upaya melindungi Kuba dari serangan AS menyusul insiden Teluk Babi. Moncong moncong rudal telah diarahkan ke daratan AS. Krisis yang dikenal dengan Krisis Rudal Kuba berakhir setelah Presiden Kennedy memberi jaminan ke Kruschev bahwa AS tidak akan menyerang negerinya Fidel Castro tersebut. Kemudian Perang Vietnam yang berakhir dengan jatuhnya Vietnam Selatan yang didukung AS ke dalam dekapan Vietnam Utara yang komunis. Kehadiran ribuan pasukan AS tak bisa menyelamatkan Saigon -kemudian menjadi Ho Chi Minh City- jatuh dan terpaksa menarik pulang pasukannya.  Perang Afghanistan yang berakhir dengan hengkangnya Uni Sovyet diusir pasukan Mujahidin yang mendapat supply senjata dari Amerika. Rudal Stinger banyak memakan korban helikopter dan tank Soviet. Belum lagi beberapa konflik di Timur Tengah dan Amerika Latin selalu menghadirkan dua kekuatan adi daya tersebut.
Dinamika politik dunia benar benar diwarnai oleh persaingan kedua blok tersebut. Tak terkecuali dalam olahraga dimana blok Barat memboikot Olimpiade 1980 di Moskow dan blok Timur membalas ketika Olimpiade berlangsung di Los Angeles pada tahun 1984. Hollywood pun dipenuhi oleh tema tema perang dingin dari Rambo, James Bond hinnga Rocky yang semuanya mempertontonkan superioritas blok Barat atas rivalnya.
Hingga di tahun 80an kebijakan Uni Sovyet yang banyak membantu negara sekutunya membawa konsekuensi kesulitan ekonomi di dalam negerinya.Naiknya Mikail Gorbachev di pertengahan 80an membuat perubahan dengan kebijakan glasnots ( keterbukaan ) dan perestroika( restrukturisasi ekonomi ) nya. Sementara kebijakan luar negeri dia lebih membuka diri dengan musuhnya dengan mengadakan perundingan perlucutan senjata bersama Presiden Ronald Reagan dan penggantinya George Bush Senior. Di satu sisi kebijakan glasnots dan perestroika memberikan kesempatan yang lebih luas pada kebebasan dan demokrasi di dalam negeri sehingga mengancam hegemoni Partai Komunis. Sementara berkurangnya kontrol dan pengaruh terhadap negara negara boneka di Eropa timur menimbulkan revolusi yang menumbangkan rejim tiran. Dari Rumania, Bulgaria, Hongaria, Polandia, Cekoslovakia dan Jerman Timur hingga peristiwa fenomenal robohnya tembok Berlin yang jadi simbol batas blok barat dan blok timur. Di tambah pergolakan di negara negara Baltik ( Lithuania, Estonia, Latvia ) yang berupaya memerdekakan diri sejak diduduki pasca PD II menandai berakhirnya komunisme di Eropa. Menguatnya kubu oposisi yang dipelopori Boris Yeltsin dan melemahnya kontrol Moskow mengakibatkan satu persatu negara negara yang tergabung dalam Uni Sovyet memerdekakan diri. Negara negara tersebut minus 3 negara Baltik dan Georgia membentuk CIS - Persemakmuran Negara-negara Merdeka - yang kemudian mendeklarasikan Uni Sovyet resmi bubar pada tanggal 26 Desember 1991. Dan sejak itu peta politik dunia berubah dari bipolar ( dua kutub kekuatan ) menjadi single polar dengan Amerika Serikat sebagai kekuatan tunggal yang mengacak acak tatanan dunia.
Berikut daftar negara negara pecahan Uni Soviet ada yang sebagian masuk Asia :
1. Armenia
2. Azerbaijan
3. Belarusia
4. Estonia
5. Georgia
6. Kazakhstan
7. Kyrgistan
8. Latvia
9. Lithuania
10. Moldova
11. Rusia
12. Turkmenistan
13. Tajikistan
14. Ukraina
15. Uzbekskistan
Di luar soal politik Uni Soviet dikenang akan tragedi Chernobyl - sekarang masuk wilayah Ukraina - pada tahun 1985. Tragedi ledakan reaktor nuklir pada pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) tersebut terasa dampaknya hingga kini karena efek radiasi radioaktif membuat area sekitarnya menjadi kota mati karena lingkungannya tidak sehat dan banyak bayi terlahir cacat. Efek yang sama di Kazakstan dimana lokasi bekas uji coba bom nuklir meninggalkan lubang lubang menganga dan sampah radioaktif yang belum hilang. Kemudian salah satu bencana ekologi terburuk di dunia yaitu hilangnya Laut Aral di Asia Tengah dimana 90 persen luasnya berubah menjadi daratan berdebu karena ambisi rejim Komunis yang salah kelola.
Rusia dari segi demografis dan geografis adalah pewaris terbesar Uni Soviet meski sepeninggal komunis/ sosialis justru kapitalisme kini sedang mengamuk di sana dengan melahirkan banyak orang kaya baru. Meskipun produk utamanya ideologi komunis/sosialis tidak lakulagi namun  Uni Sovyet mempunyai produk unggulan yang legendaris hingga kini yaitu Vodka dan senapan otomatis legendaris AK-47. AK-47 ( Avtomat Kalashnikov 1947 ) adalah senapan paling laris dan diproduksi paling banyak hingga menjadi satu satunya senapan otomatis yang pernah jadi simbol dalam bendera  negara Mozambique di Afrika dan bendera milisi Hezbollah di Lebanon. Saya  selalu terkesan dengan cara berbaris Tentara Merah yang mengangkat kaki tinggi tinggi melebihi lutut ketika berparade di Lapangan Merah.
13563766741547586783
senapan serbu AK-47

Soekarno Perintahkan Uni Soviet Untuk Cari Makam Imam Bukhari

Cerita soal Presiden Soekarno tak ada habisnya. Banyak sumber yang mengatakan, Soekarno-lah yang menemukan makam perawi hadis terkenal, Imam Bukhari.


Jumat (25/11), tim ekspedisi tengah melintas Kota Samarkand, Uzbekistan, dalam perjalanan menuju Turkmenistan. Langit sudah gelap. Kompleks makam Imam Bukhari yang megah terlihat laksana istana raja. Penerangan di sana seadanya karena sudah tidak ada lagi peziarah yang berkunjung. Imam Bukhari ialah seorang pengumpul hadis sahih Nabi Muhammad Salallahu Alaihi Wasallam. Makamnya terletak di Samarkand, Uzbekistan.

Tim Fastr*n Europe-Asia M*tro TV Expedition 2011 mendapat kesempatan langka berziarah ke sana, bahkan langsung masuk ke ruang bawah tanah tempat jenazah Imam Bukhari bersemayam. Padahal biasanya para peziarah yang berasal dari berbagai suku bangsa hanya boleh masuk sampai ruang atas kompleks pemakaman. Kompleks serta-merta menjadi terang benderang kala perwakilan ekspedisi menemui pengelola makam dan mengungkapkan bahwa rombongan berasal dari Indonesia dan ingin berziarah.

Tak lama kemudian, Rahmatullo Sultonov, juru kunci makam yang berjilbab hitam, keluar dari bangunan dan langsung mengarah ke ruang bawah tanah makam Imam Bukhari. Anggota ekspedisi diminta melepaskan sepatu sebelum masuk ruangan yang beralaskan karpet warna hijau tersebut. Ruangan berdinding batu bata itu mampu menampung sekitar 10 orang, dilengkapi bangku untuk para peziarah. Makam ada di tengah ruang, berselimutkan kain hitam, bertulisan Arab warna kuning.


Nuansa begitu khidmat saat berada di sana. Setelah mengajak anggota tim ekspedisi untuk membaca beberapa surah pendek Alquran, Rahmatullo berkisah, kompleks permakaman Imam Bukhari tidak mungkin seindah dan semegah itu tanpa peran Soekarno, presiden pertama Republik Indonesia.

Ketika Uzbekistan masih termasuk Uni Soviet, Soekarno dalam sebuah kunjungan kenegaraan ke Uni Soviet pada 1959 pernah meminta petinggi Partai Komunis untuk mencarikan makam orang suci Islam yang sangat terkenal bernama Imam Bukhari.

Setelah tiga hari pencarian, makam Imam Bukhari ditemukan. Soekarno naik kereta dari Moskow ke Samarkand, tempat Bukhari meninggal dunia dan jenazahnya dimakamkan sekitar tahun 870.

“Beliau tiba pada malam hari dan langsung membaca Alquran sampai pagi hari, tidak tidur,” lanjut Rahmatullo seperti diterjemahkan Temur Mirzaev, rekanan Kedutaan Besar Republik Indonesia sekaligus dosen bahasa Indonesia di Institute of Oriental Studies, Tashkent.

Saat ditemukan, makam dalam kondisi tidak terurus. Soekarno meminta pemerintah Uni Soviet agar segera memperbaikinya. Ia bahkan sempat menawarkan agar makam dipindahkan ke Indonesia apabila Uni Soviet tidak mampu merawat dan menjaga makam tersebut. Emas seberat makam Imam Bukhari akan diberikan sebagai gantinya.

“Bangsa Indonesia sangat berjasa bagi keberlangsungan makam Imam Bukhari. Sebenarnya makam sudah tutup untuk pengunjung karena hari sudah malam. Tapi, karena orang Indonesia yang datang, makanya dibukakan,” tutur Temur.


Bung Karno Mencari Makam Imam Bukhori
Di Tashkent tidak ada jalan bernama Bung Karno. Tapi bukan berarti rakyat Uzbekistan ini tidak mengenal presiden pertama Republik Indonesia itu. Tidak banyak yang tahu kalau Bung Karno adalah penemu makam Imam Al Bukhari, seorang perawi hadist Nabi Muhammad SAW.

Begini ceritanya. Tahun 1961 pemimpin tertinggi Partai Komunis Uni Soviet sekaligus penguasa tertinggi Uni Soviet, Nikita Sergeyevich Khrushchev mengundang Bung Karno ke Moskow. Kayaknya Khrushchev hendak menunjukkan pada Amerika bahwa Indonesia berdiri di belakang Uni Soviet.

Karena bukan orang lugu, Bung Karno tidak mau begitu saja datang ke Moskow. Bung Karno tahu, kalau Indonesia terjebak, yang paling rugi dan menderita adalah rakyat. Bung Karno tidak mau membawa Indonesia ke dalam situasi yang tidak menguntungkan. Bung Karno juga tidak mau Indonesia dipermainkan oleh negara mana pun. Bung Karno mengajukan syarat. Kira-kira begini kata Bung Karno, “Saya mau datang ke Moskow dengan satu syarat mutlak yang harus dipenuhi. Tidak boleh tidak.”

Khrushchev balik bertanya, “Apa syarat yang Paduka Presiden ajukan?”

Bung Karno menjawab, “Temukan makam Imam Al Bukhari. Saya sangat ingin menziarahinya.”

Jelas saja Khrushchev terheran-heran. Siapa lagi ini Imam Al Bukhari. Dasar orang Indonesia, ada-ada saja. Mungkin begitu sungutnya dalam hati. Tidak mau membuang waktu, Khrushchev segera memerintahkan pasukan elitnya untuk menemukan makam dimaksud. Entah berapa lama waktu yang dihabiskan anak buah Khrushchev untuk menemukan makam itu, yang jelas hasilnya nihil.

Khrushchev kembali menghubungi Bung Karno, “Maaf Paduka Presiden, kami tidak berhasil menemukan makam orang yang Paduka cari. Apa Anda berkenan mengganti syarat Anda?”

Bung Karno tersenyum sinis. “Kalau tidak ditemukan, ya udah, saya lebih baik tidak usah datang ke negara Anda.”

Kalimat singkat Bung Karno ini membuat kuping Khrushchev panas memerah. Khrushchev balik kanan, memerintahkan orang-orang nomor satunya langsung menangani masalah ini.

Nah, akhirnya setelah bolak balik sana sini, serta mengumpulkan informasi dari orang-orang tua Muslim di sekitar Samarkand, anak buah Khrushchev menemukan makam Imam kelahiran Bukhara tahun 810 Masehi itu. Makamnya dalam kondisi rusak tak terawat. Imam Al Bukhari yang memiliki pengaruh besar bagi umat Islam di Indonesia itu dimakamkan di Samarkand tahun 870 M.

Presiden Soekarno meminta pemerintah Uni Soviet agar segera memperbaikinya. Ia bahkan sempat menawarkan agar makam dipindahkan ke Indonesia apabila Uni Soviet tidak mampu merawat dan menjaga makam tersebut. Emas seberat makam Imam Bukhari akan diberikan sebagai gantinya.

Khrushchev memerintahkan agar makam itu dibersihkan dan dipugar secantik mungkin. Selesai renovasi, Khrushchev menghubungi Bung Karno kembali. Intinya, misi pencarian makam Imam Al Bukhari berhasil.

Sambil tersenyum Bung Karno mengatakan, “Baik, saya datang ke negara Anda.”

Setelah dari Moskow, tanggal 12 Juni 1961 Bung Karno tiba di Samarkand. Sehari sebelumnya puluhan ribu orang menyambut kehadiran Pemimpin Besar Revolusi Indonesia ini di Kota Tashkent. (Habib Ahmad bin Faqih Ba'Syaiban)

sumber: 
http://www.kaskus.co.id/thread/51756e4b7c1243466e000005/soekarno-perintahkan-uni-soviet-untuk-cari-makam-imam-bukhari

Senin, 06 Januari 2014

Eksekusi Paman Kim Jong Un Menggunakan Anjing

Eksekusi Paman Kim Jong Un Menggunakan Anjing
 Jang Song Thaek, dengan tangan diikat tali, diseret ke pengadilan oleh sejumlah petugas, Kamis (12/12). Paman dari Presiden Korea Utara, Kim Jong Un ini akhirnya dijatuhi hukuman mati. REUTERS/Yonhap





TEMPO.CO, Beijing - Sebuah surat kabar terbitan Cina, Wen Wei Po, mengungkap eksekusi keji terhadap paman pimpinan Korea Utara Kim Jong un, Jang Song Thaek, pada 12 Desember 2013, yang menggunakan 120 anjing liar. Jang, 67 tahun, dan lima pembantu dekatnya ditelanjangi serta dilemparkan ke dalam kandang untuk dimakan hidup-hidup oleh anjing yang dibiarkan kelaparan selama tiga hari.

Eksekusi itu disebut Quan Jue. "Anjing itu menghabiskan tubuh enam orang itu hanya dalam satu jam," sebut Wen Wei Po, seperti dikutip Daily Mail, Jumat, 3 Januari 2014.

Jang dituduh berupaya mengkhianati Jong un dengan mempersiapkan kudeta militer. Dia juga dituduh telah main perempuan, judi, dan korupsi. Media Korea Utara sempat menyebut Jang sebagai sampah dan lebih buruk dari anjing dan kotoran. Padahal, Jang selama ini menjadi mentor bagi Jong un dan membantu peralihan kekuasaan dari ayahnya, Kim Jong Il.

Publik menduga Jang akan dieksekusi layaknya tahanan politik lainnya dengan ditembak mati menggunakan senapan mesin. Muncul anggapan bahwa eksekusi itu secara khusus disiapkan bagi mereka paling dibenci di masyarakat Korea Utara.

Surat kabar berbahasa Cina itu juga menyebutkan bahwa seluruh proses ini disaksikan oleh pemimpin tertinggi di Korea Utara bersama dengan 300 pejabat senior. Jong un ingin menunjukkan eksekusi Jang menjadi peringatan bagi siapa pun yang menantang kepemimpinan Kim.

Rincian fakta hukuman biadab itu muncul di surat kabar yang dianggap sebagai corong resmi pemerintah Beijing. Harian Singapura, The Straits Times, menduga laporan itu sebagai sinyal lain bahwa otoritas Cina kehilangan kesabaran terhadap sekutunya.

Kim Jong Un menyinggung soal eksekusi pamannya itu dalam pidato tahun barunya. Meski tak menyebut nama, dia menyatakan telah membersihkan sampah partai pada tahun lalu. Pernyataan ini disiarkan melalui televisi negara.

"Partai kami telah mengambil keputusan yang tepat dalam membersihkan kelompok antipartai dan antirevolusi. Keputusan ini membantu memperkuat solidaritas partai," kata Kim.